Minggu, 02 September 2007

Bau Badan? Hmm…(QAWAT edisi ke-36)

Assalamualaikum akhwat IC!
Makin dicintai dengan menjaga kebersihan..
Gimana nih kabar akhwat IC semua? mudah-mudahan selalu dalam lindungan-Nya, amin…
Gak kerasa, sebentar lagi kita merayakan hari kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus. Huaa… kalo ingat tanggal ini, pasti Qawat jadi terharu sendiri. Soalnya, pada tanggal itu pulalah redaksi Qawat bakal berubah susunannya karena pergantian pengurus OSIS. Nah, kalo udah gitu, pasti bawaannya mau nostalgia terus. Ingat pembuatan Qawat yang udah hampir setahun menemani kalian mengarungi kehidupan di IC (hehehe…), suka dukanya juga. Tapi kebanyakan sukanya sih, apalagi kalo akhwat IC yang baca tuh sumringah dan senang. Hmm… ada kepuasan tersendiri gitu, gak sia-sia mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membuat selembar Qawat yang (seringkali) pada akhirnya digeletakkan begitu aja.

Sekilas tentang Bau Badan
Sesuai dengan tujuan Qawat yaitu menghadirkan solusi bagi akhwat IC, edisi Qawat kali ini bakal membahas tentang gimana cara menjaga kebersihan tubuh kita. Secara kita siswi IC gitu… dengan segudang aktivitas kadang kita agak sedikit mengabaikan kebersihan tubuh kita, terutama masalah yang paling sensitif bagi remaja seumuran kita yaitu aroma badan kita. karena dengan beragam aktivitas yang kita lakukan dari pagi sampai sore membuat tubuh kita mengeluarkan aroma yang tidak sedap.
Berbahagialah karena kita yang hidup di daerah tropis seperti Indonesia. Setiap hari kita bisa menikmati sinar matahari. Hal ini belum tentu bisa dinikmati oleh mereka yang hidup di belahan lain bumi ini. Namun, berbagai kenikmatan itu ternyata juga menimbulkan masalah lain. Sinar mentari bisa membakar kulit kita, panas udara membuat tubuh berkeringat dan gak jarang menyisakan bau badan. Bagaikan hukum alam, pada saat udara panas, tubuh kita menyesuaikan diri dengan menaikkan suhu. Kenaikan suhu tubuh biasanya diikuti munculnya keringat, yang otomatis dikeluarkan tubuh. Sebagai pelembab alami, keringat keluar dari kelenjar yang ada di seluruh tubuh sebagai pelindung.
Dalam keadaan sehat, manusia akan berkeringat bila melakukan aktivitas. Ini wajar. Namun, bila manusia sakit, kelenjar ini tidak akan berfungsi normal, misalnya, muncul keringat berlebihan saat demam atau stres. Masalah keringat menjadi gak wajar bila keluar berlebihan disertai bau tak sedap.
Untuk itu kita memerlukan beberapa jurus jitu untuk mengatasinya. Sebagai bonusnya Qawat kali ini akan menjelaskan penyebab bau badan, dan juga pentingnya menjaga kebersihan badan. Jadi kita bisa bikin diri kita makin pede menghadapi hari-hari kita. Sehingga sekeliling kita merasa nyaman dan betah berlama-lama bila berada di dekat kita. Selain itu hal ini juga merupakan bagian dari ajaran Islam yaitu bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman! Jadi kalo imannya mau makin sempurna, ayo kita sama-sama menjaga kebersihan tubuh kita.

Penyebab Bau Badan
Setiap manusia memiliki dua macam kelenjar yang berfungsi mengeluarkan keringat, yaitu kelenjar eccrine dan kelenjar aprocine. Kelenjar eccrine sudah ada sejak kita dilahirkan, dan tersebar di seluruh tubuh, berfungsi untuk mengatur suhu tubuh. Sedangkan kelenjar aprocine baru muncul setelah masa pubertas dan berkembang seiring pertumbuhan usia. Kelenjar aprocine lebih aktif berproduksi, gak hanya saat udara panas tetapi menjadi amat peka terhadap berbagai perubahan tubuh, misalnya stres, emosi berlebihan, serta tekanan darah gak normal (terlalu tinggi atau terlalu rendah).
Selain itu, perubahan hormonal seperti saat menstruasi atau mengandung, juga dapat menyebabkan kelenjar aprocine menjadi aktif. Pada wanita, kelenjar ini lebih banyak dijumpai, dan akan mengeluarkan cairan saat ada pemacu.
Semula, keringat gak berasa dan berbau. Tetapi, karena tanpa disadari kulit kita tertempeli jutaan bakteri, maka akan tercampur keringat yang keluar. Inilah yang menyebabkan bau badan saat berkeringat. Selain faktor luar, faktor intern juga mempengaruhi aroma keringat. Terlalu banyak mengonsumsi cabai, merica, bawang putih, dan minuman beralkohol, potensial menimbulkan bau badan.

Pentingnya Kebersihan
Disadari atau tidak, tubuh kita amat mudah terkena kotoran. Akibat tuntutan kesibukan, memaksa kita melakukan aneka aktivitas seperti bepergian, bertemu banyak orang, dan melakukan hal-hal lain yang sering mengurangi kebersihan tubuh kita. Mengurangi kesibukan bukan cara yang tepat untuk melindungi tubuh kita. Karena itu rawat dan lindungi tubuh dengan cara yang tepat.
Meski tubuh kita sudah dibekali dengan kekebalan secara alami, tetapi itu saja tidak cukup bila tidak diikuti usaha menjaga kesehatan, di antaranya menjaga kebersihan seluruh tubuh.
Cara membersihkan tubuh sesungguhnya sederhana. Mandi. Awali menjaga kebersihan tubuh dengan mandi sehari dua kali secara benar. Adakalanya, karena dikejar waktu, cara mandi pun asal-asalan. Asal basah dan bau sabun, dan belum semua kotoran larut dan terbuang. Padahal, agar kotoran larut, kita hanya perlu meluangkan sedikit waktu untuk menggosok bagian-bagian tubuh yang sering berkeringat dan berdaki.
Pada setiap persendian, sering luput dari perhatian. Padahal saat beraktivitas, persendian bergerak, kotoran menumpuk, dan di situlah biasanya berkumpul kelenjar keringat. Setelah tiap bagian digosok hingga tak berdaki, usap seluruh tubuh dengan waslap atau handuk kecil yang sudah dibasahi. Kemudian, baru bersabun sesuai jenis kulit kita. Amat dianjurkan menggunakan sabun yang mengandung antiseptik atau sabun kesehatan, terutama setelah bepergian dan beraktivitas di daerah kotor dan berdebu.
Sehabis mandi, keringkan tubuh dengan handuk yang menyerap air, lalu bubuhkan deodoran atau antiperspiran. Deodoran berfungsi menghilangkan bau badan, karena mengandung zat-zat kimia yang dapat membunuh bakteri atau kuman penyebab bau badan. Biasanya, deodoran mengandung wewangian dan dapat bertahan selama enam jam setelah dioleskan pada tubuh. Sedangkan antiperspiran yang tidak berbau wangi, berfungsi menghambat produksi keringat sehingga daerah yang yang diolesi akan tetap kering. Kini mudah ditemukan deodoran dan antiperspiran di pasaran. Bahkan banyak yang menggabungkan keduanya. Kita pun mudah memilih jenis yang paling sesuai keinginan, seperti stick, roll on, spray, krim atau bedak tabur (talk). Setelah itu, jangan lupa bubuhkan body lotion agar kelembaban kulit terjaga.
Jadi, meski gak bisa mencegah keluarnya keringat, minimal kita bisa menghindari bau badan yang mungkin timbul. Bagaimanapun juga bau badan berlebihan menyebabkan kita menjadi tidak pede. Beberapa orang, meski berpenampilan rapi dan menarik, sering dijauhi hanya karena bau badan.
Adakalanya seseorang gak sadar jika badannya berbau. Dalam lingkup pergaulan luas, hal ini dapat mengganggu. Jika menjumpai hal demikan, kita dapat memberitahukan secara sopan dan hati-hati pada yang bersangkutan (karena ini masalah peka). Misalnya dengan mengatakan, "Untuk alam tropis di kathulistiwa ini, sebaiknya kita gunakan deodoran lho, agar keringat gak bau.” “Aku pakai merek ini, kamu pakai apa? Mau coba punyaku?". Atau bila belum mempan, cara berikut bisa dicoba. Bungkus bedak tabur yang berfungsi sebagai deodoran, tuliskan pesan singkat seperti "...dipakai ya...salam manis. Teman yang memperhatikanmu". Kemudian masukkan ke dalam tasnya. Tentu aja ini dilakukan saat orang itu gak memperhatikan.
Hmm… boleh juga tuh dicoba caranya! Siapa tahu, ternyata teman kita itu tahu ia mempunyai masalah dengan bau badan tapi malu untuk mengungkapkannya.
Semoga bermanfaat!
Wassalamualaikum!








Intermezzo Sesaat
Dosa yang Lebih Hebat dari Berzina
Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam duka cita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa rias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak hidupnya. Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa as
Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam, "Silakan masuk.” Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala ia berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya, Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya."
"Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa terkejut.
"Saya takut mengatakannya," jawab wanita cantik.
"Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa.
Maka perempuan itu pun terpatah bercerita, "Saya… telah berzina."
Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak.
Perempuan itu meneruskan, "Dari perzinaan itu saya pun... lantas hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya… cekik lehernya sampai… tewas,” ucap wanita itu seraya menagis sejadi-jadinya. Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka berang ia menghardik, "Perempuan bejat, enyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!" teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik.
Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk ke luar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus ke mana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau dibawa ke mana lagi kaki-kakinya. Bila seorang nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya, "Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertaubat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?"
Nabi Musa terperanjat. "Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?" maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril. "Betulkah ada dosa yang lebih besar dari pada perempuan yang nista itu?"
"Ada!" jawab Jibril dengan tegas.
"Dosa apakah itu?" tanya Musa kian penasaran.
"Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina.”
Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusyuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut.
Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya. Sedang orang yang bertobat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman di dadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya.
(Dikutip dari buku 30 Kisah Teladan oleh KH Abdurrahman Arroisy)
Dalam hadits Nabi saw disebutkan: “Orang yang meninggalkan shalat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur'an, membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah.”
Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan shalat sehingga terlewat waktu, kemudian ia meng-qada-nya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah 80 tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu hari di akhirat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia. Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita pezina dan dua hadis nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqamah. (sumber: internet)

Tidak ada komentar: