Sabtu, 01 September 2007

10 Tipe Perempuan yang Dihindari Ikhwan (QAWAT edisi ke-15)

Assalamualaikum akhwat IC!
Alhamdulillah, kita semua masih diberikan nikmat yang banyak oleh Allah sehingga masih bisa menghirup udara yang segar di IC minggu ini (iya apa?). Meskipun udah dua minggu masuk sekolah, tapi semangat untuk belajarnya masih fresh, kan? Hehehe... ya, berharap aja nih, semangatnya ga luntur sampai akhir semester, jadi kita akan mendapatkan hasil yang terbaik nanti, amin...
BTW, Qawat punya artikel oke punya buat disebarkan kepada akhwat IC semua! Pasti akhwat IC semua udah pada tergelitik deh, waktu baca judul di atas. Yup, kriteria perempuan yang dijauhi ikhwan! Waduh, jangan-jangan kita termasuk lagi?
Tenang, tenang! Kalo setelah baca Qawat ini, ada salah satu di antara kita yang merasa seperti itu, langsung diperbaiki dong! Tapi kita mestinya masih bisa bersyukur, soalnya kita mengetahui hal ini saat kita masih muda. Coba, kalo misalnya kita udah dewasa dan ga sadar-sadar juga. Bisa-bisa jodoh susah datangnya, tuh!
Mungkin masih banyak kriteria-kriteria yang lain yang ga tertulis di sini. But, ga apa-apa lah! Insya Allah, ini bisa menjadi bahan masukan buat kita-kita, akhwat salehah, calon penghuni surga, subhanallah!
Oya, bahan untuk artikel ini Qawat ambil dari internet, jadi bukan orisinil buatan Qawat. Psst... sebetulnya, artikel ini ditujukan untuk ikhwan, lo! Hehehe... rada bandel sedikit, no problem kan? Yang penting ”bandelnya” bermanfaat bagi orang lain, ya kan? Perlu diketahui akhwat IC juga, kalo artikel aslinya ditulis oleh Mas Januar.
Are you ready?

Perempuan Centil
Menurut Mas Januar, perempuan tipe ini harus dihindari karena kalo melihat mereka, yang ikhwan harus banyak-banyak beristighfar! Kenapa? Ini nih, petikan hadits Rasululllah yang diriwayatkan oleh Muslim, berkenaan dengan wanita yang terlampau genit, “Bahwasanya yang termasuk ahli neraka adalah perempuan yang berpakaian tapi telanjang, yang mudah dirayu dan suka merayu, mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium harumnya surga.”
Ditambahkan lagi di artikel tersebut bahwa ikhwan yang saleh itu suka akhwat yang tampil apa adanya dan mampu menjaga diri. So gals, let’s show our inner beauty!
Perempuan Murahan
Naudzubillahi min dzalik... duh akhwat IC, Qawat yakin insya Allah, kalian ga ada yang masuk kriteria ini. Tetap pertahankan ya. ’Coz, inilah yang membuat diri kita berharga, yang memberi kita harga diri. Bayangin kalo kita jadi perempuan yang mau dicolak-colek, rela disenggol-senggol. Mana ada ikhwan yang saleh yang mau jadi teman kita. Yang ada mereka malah ilfeel alias ilang feeling setengah mati.
Dan lagi-lagi menurut Mas Januar ini, perempuan tipe seperti ini hanya enak buat jadi ”mainan” aja. Buat jadi teman apalagi istri, huh sorry ya! No way at all! Jamin deh, ga ada sama sekali ikhwan baik-baik yang mau sama dia!
Alhamdulillah friends, kita berada di lingkungan islami yang dapat membentuk diri kita menjadi Muslimah yang tahu cara menjaga diri, mulai dari pakaian hingga perilaku. Maka, timbalah ilmu sebanyak-banyaknya dari IC kita yang tercinta ini. Insya Allah, ini adalah bekal kita, kelak ketika kita telah hidup di luar lingkungan asrama.

Perempuan Matre
Ya iyalah... siapa yang tahan sama orang matre en mata duitan? Apa-apa minta dibelikan dan orientasinya cuma ke duit melulu.
Di mana-mana, orang-orang lebih senang sama orang yang memberi, dibandingkan dengan yang diberi. Perempuan yang matre juga kayak gitu! Dia mendekati orang karena ingin memanfaatkan harta mereka aja. Padahal, siapa yang senang dirinya ”dimanfaatkan” (baca: diperas) seperti itu? Ga ada kan?
Nah, supaya kita ga jadi perempuan yang matre, mulai sekarang, biasakan dong bersedekah! Dengan banyak-banyak bersedekah, kita akan selalu ingat bahwa harta kita adalah titipan Allah belaka dan bisa diambil kembali sewaktu-waktu. Dengan begitu, otomatis orientasi hidup kita bisa berubah, yang tadinya hanya ke harta dan kekayaan, menjadi hanya ke Allah semata.

Perempuan Cerewet
Dari ujung dunia sampai ujung dunia lagi, yang namanya perempuan pasti cerewet dan inilah yang menjadi ciri khas kaum hawa. Tapi kaum adam tetap aja ga suka sama bad habit ini! Kata mereka berisik banget! Ga di kelas, di jalan, anywehere, anytime pokoknya ribut terus! Aarrggh... pusing banget deh kalo perempuan udah ngomong!
Hehehe... ya emang udah dari sananya ya, kita tuh cerewet. Namun, yang mesti diperhatikan adalah tahu waktu dan tempat. Misalnya, ga ketawa cekikan waktu di dalam bus atau di tempat umum. Iih... kan malu lagi. Apalagi kalo punya suara toa alias suara besar. Bisa-bisa perhatian semua orang tertuju ke kita dan suara kita dikomentari. Contohnya, ”Wah suara siapa tadi? Kok kayak Mak Lampir, ya?” Tuh, pada mau ga dibilang seperti itu?
Akan tetapi adakalanya kecerewetan kita itu dibutuhkan juga, lo! Umpamanya seperti menegur orang yang berbuat salah. Kalo kita diam aja, bisa berabe jadinya!
Perempuan Agresif
Biar dikata kita udah masuk zamannya RA Kartini alias zaman emansipasi, tapi perempuan yang agrsesif cenderung ga diminati oleh ikhwan.
Eits... tapi agresif yang kayak gimana dulu nih? Kalo maksudnya agresif itu melamar duluan kayak Khadijah kepada Rasulullah atau Aisha sama Fakhri di AAC (Ayat-Ayat Cinta) sih ga apa-apa. Yang Qawat maksud agresif di sini adalah suka menelepon duluan atau mengirim SMS kepada laki-laki yang bukan muhrimnya!
Menurut pengakuan ikhwannya sendiri, mereka tuh sering merasa risih kalo ada perempuan yang suka nguber-nguber mereka. Takutnya nanti timbul gosip yang macam-macam dan ga benar, seperti dianggap pacar atau tunangan. Nah, nanti kan kalo menyebar ke orang lain, beritanya bisa tambah ga benar!
Makanya akhwat IC, tunjukkan kalo kita adalah perempuan yang bisa menjaga diri dari perbuatan-perbuatan seperti itu. Insya Allah, jodoh kita ga lari ke mana kok! Apalagi dengan menjaga diri, kita akan dapat ikhwan yang bisa menjaga diri juga, insya Allah.

Perempuan Tukang Bohong
Seluruh orang di dunia ini, baik yang agamanya Islam atau bukan dan dengan berbagai macam ras yang bercampur aduk, pasti setuju dengan nilai universal ini, bahwa bohong adalah perbuatan tercela. Ya betul, di mana-mana orang ga bakalan mau menerima orang yang dicap sebagai pendusta sejati. Jika cap itu udah melekat dengan kuat, maka segala perkataannya tidak akan ada satupun yang percaya, meskipun kala itu ia berkata hal yang benar.
Kalo udah tahu gitu, ngapain juga sih kita masih suka bohong? Sesunguhnya pembohong itu adalah pencuri; pencuri kehormatan dan kepercayaan orang lain. Apalagi sampai kita bohong sama ikhwan yang gengsinya rada tinggi. Mereka pasti akan gondok banget dan memikirkan berkali-kali untuk berteman dengan kita.
Saat lisan ini akan berbohong, ingat aja sama hari kiamat, saat lidah dikunci dan ga bisa membela diri.

Perempuan Tulalit
Qawat ketawa lo waktu baca ini. Iya ya, benar juga! Seandainya ada perempuan tulalit, mau ngomong apa aja pasti susah. Mau membicarakan yang lagi hot ga nyambung. Bicara yang rada jadul sedikit, dia ga pernah tahu.
Akhwat IC, biarpun nanti peran utama kita adalah sebagai ibu di masa depan yang notabene identik sama pekerjaan domestik, namun pengetahuan itu ga kalah penting. Ikhwan itu, senang banget ketemu perempuan yang cerdas tapi ga menggurui.
Saran Qawat lagi, kalo masih ada akhwat IC yang kayak gini (mudah-mudahan sih ga! Udah ada koran asrama kok!), mulai diubah deh tuh dari sekarang. Jika kita ngomong sama orang aja ga nyambung, gimana mau membangun tali sillaturahmi, networking, link, channel dan lain-lain? Bisa jadi, saat kita kesusahan nanti ga ada yang menolong kita karena perbuatan kita sendiri di masa lalu.
Perempuan Belagu
Perempuan sombong, sok kaya dan sok pintar. Waduh, ini nih yang laki-laki ga suka! Kenapa bisa gitu ya?
Gals, laki-laki itu emang ego dan gengsinya tinggi. Makanya, biarpun akhwat IC, misalnya, lebih pintar dari mereka, tapi mereka paling benci digurui. Mereka merasa bahwa itu merendahkan harga diri mereka di depan umum. Apalagi kalo terang-terangan. Wusss... Perang Dunia bisa terjadi di tempat itu juga! Beda sama sesama perempuan yang gampang dinasehati.
Terus, buat perempuan yang sombong alias riya’. Jangankan laki-laki, sama sesama perempuan aja banyak yang ilfeel lo, kalo kita suka pamer-pamer. Seharusnya, kita sebagai Muslimah malah dianjurkan untuk menutup-nutupi kebaikan dan kita seperti kita menutupi aib kita. Soalnya, kalo kita riya’ sedikit aja, amalan baik kita yang bejubel pun bakalan habis.

Perempuan Boros
Buat para ikhwan yang lagi mencari calon istri, mungkin kriteria ini kali ya, yang paling dihindari, hehehe...
Bayangkan aja kalo ikhwan itu menikah dengan perempuan yang boros, keuangan rumah tangga pasti nanti amburadul jadinya. Malah bisa jadi, yang bekerja itu Cuma suaminya aja, si istri yang jaga rumah. Kalo udah kayak gini sih, si suami nanti makan hati (bukan ampela, lo!). Udah kerja capek-capek, eh malah dihambur-hamburkan begitu aja sama istrinya.
Hemat sist, hemat! Sifat hemat itu ga datang dari langit begitu aja, harus dilatih dari sekarang. Aturlah uang saku sebijaksana mungkin sejak sekarang, ok?

Perempuan Pelit
Kata Allah, yang namanya berlebih itu ga baik. Boros ga baik, maka pelit juga ga baik. Saat akan menolong orang, itungan banget. Padahal kan kalo kita menolong orang, walaupun rada rugi di materi tapi pahala kita malah bertambah.
Apakah akhwat IC masih ada yang bersikap pelit? Buang jauh-jauh deh. Ga baik tuh, terlalu pelit. Waktu kita mau menolong orang, pikirkan aja Allah semata. Insya Allah, harta yang kita keluarkan itu ga sebanding dengan cinta Allah kepada hamba-Nya yang priceless.

See you next week! Wassalamualaikum!

Tidak ada komentar: